Friday, April 24, 2020

Treatment Pengangkatan Nevus Pigmentosus atau Tahi Lalat

Halo, apa kabar?
    Semoga kalian selalu dalam keadaan sehat dan bahagia. Kali ini saya mau sharing tentang pengalaman saya dalam pengangkatan nevus atau yang sangat umum disebut adalah tahi lalat. Semoga sharing saya berguna bagi yang ingin melakukan treatment pengangkatan tahi lalat :)

Alasan Melakukan Treatment:

     Banyak jenis tahi lalat yang kita ketahui, tapi tidak tahu mana yang jinak atau ganas. Tapi banyak artikel yang mengatakan sebagian besar tahi lalat itu jinak. Tahi lalat yang jinak dan ganas juga pasti memiliki ciri masing-masing. Berdasarkan dari artikel hello sehat pernah dipaparkan memiliki ciri-ciri yang menandai adanya tahi lalat yang tidak normal, meliputi:

  • Ada sisi yang tidak rata
  • Ada perbedaan warna dan bentuk dalam satu tahi lalat
  • Ukuran sangat besar, bahkan cenderung tambah besar setiap hari
  • Tahi lalat berubah warna, bentuk, ukuran, dibandingkan sebelumnya
  • Terasa sakit
  • Berdarah saat digaruk
  • Mengeras
        Dulu saya memiliki tahi lalat di dekat hidung, dengan ukuran sebesar kacang hijau. Faktanya tahi lalat ini muncul ketika saya SMA. Entah darimana tiba-tiba muncul begitu saja. Mungkin karena faktor turunan, dan bisa saja di picu karena dulu saya tidak pernah pakai sunscreen sama sekali dan sering panas-panasan karena jarak antara rumah dengan sekolah 2 jam.
          Pernah ketika ada reuni SMP, teman saya mengatakan tentang adanya tahi lalat di wajah saya. Sampai dia mengira saya menggunakan tahi lalat palsu. Emang ada ya?? hehe.. Ketika saya pulang ke kampung halaman orang tua saya, nenek, tante dan beberapa keluarga pun baru menyadari kini saya bertahi lalat. Sejujurnya menurut saya itu cukup mengganggu karena jadi gagal fokus dengan saya ketika sedang berbicara. Hehe..
          Alasan saya yang paling membuat saya yakin untuk melakukan treatment pengangkatan nevus karena ukuran tahi lalat saya semakin membesar. Dulu awal muncul hanya setitik hitam saja. Lama kelamaan menjadi sebesar kacang hijau. Pada suatu waktu, tiba-tiba tahi lalat saya terasa gatal sekali. Saya benar-benar tidak tahan dengan rasa gatal itu, digaruk takut lecet juga. Saya segera melakukan riset kecil-kecilan mencari sebanyak-banyaknya informasi mengenai tahi lalat saya. Sempat terpikir untuk melakukan pengangkatan tahi lalat. Tapi sungguh takut nanti akan menjadi aneh buat yang biasa bertemu dengan saya. Takut juga jika setelah diangkat tahi lalat akan balik lagi atau bekasnya akan menjadi bekas luka yang tidak bisa hilang. Tapi sudah beberapa hari tahi lalat saya masih terasa gatal hingga saya tidak sengaja menggaruknya sampai berdarah.

Lokasi Pengangkatan Nevus 

     Setelah mantap dari segi hati dan uang. Saya juga menceritakan keinginan saya untuk mengangkat tahi lalat kepada orang tua, keluarga, dan orang terdekat saya supaya mereka tidak kaget nantinya.. hehe...Pergilah saya ke klinik erha. Kenapa klinik erha? Karena disana ada dokter spkk nya. Dan dekat juga dari rumah saya. 
     Setelah bertemu dengan dokter spkk, saya menceritakan semua keluhan saya. Dokternya menjelaskan secara detail dan menjelaskan pilihan treatmentnya dan juga after treatment. Dokter mengatakan tahi lalat saya termasuk kecil dan tidak dalam, dokter memberikan pilihan untuk di laser saja. Sebenarnya di erha ada beberapa treatment untuk remove si nevus. Tapi karena dokter menyarankan laser, jadi saya ikut saja. 

Bagaimana treatmentnya?

     Pertama wajah di bersihkan, kemudian ada perawat yang mengoleskan krim anestesi ke bagian wajah yang akan di laser. Kemudian saya menunggu sampai krim anestesi mulai bekerja. Setelah beberapa saat krim anestesi mulai bekerja, perawatnya menyiapkan alat yang akan di gunakan untuk tindakan. Dokternya yang tadi saya konsul juga masuk dan dia memberikan saya kacamata. Ini untuk melindungi saya dari laser. Kemudian dokter cek kulit saya di area yang sudah di anestesi. Tidak ada rasa sakit, yang ada hanya rasa kulit di sentuh saja. Kemudian dokter melakukan tindakan laser pada tahi lalat saya. Tahi lalat saya dalam waktu hitungan beberapa menit sudah ludes hilang. Kemudian saya di berikan masker supaya area yang abis di laser tidak terkena kotoran dan debu di jalan. Saya juga di resepkan beberapa salep dan obat minum. Dokter berpesan luka setelah laser tidak boleh dipegang, nanti akan ada koreng hal tersebut wajar dan tetap jangan di pegang. Biarkan kulit sembuh dengan sendirinya dan tetap oleskan salep yang diresepkan.

After treatment

       Selama 7 hari saya mencuci muka dengan air mineral. Ini inisiatif saya saja, supaya menjaga daerah luka tetap steril. hehe.. Koreng yang dokter katakan juga sudah menghilang dan sudah kering benar lukanya. Saya sudah bisa memakai makeup, tahi lalat saya sudah hilang. Semoga tidak ada lagi tahi lalat yang muncul seperti ini. Karena sudah datangnya tiba-tiba, terus lama-lama juga membesar ukurannya. 
        Semoga postingan saya bisa menginspirasi buat yang membacanya. Saran saya, jika ingin menghilangkan tahi lalat sebaiknya konsul ke ahlinya dokter spkk. Karena setiap tahi lalat itu berbeda dari kedalamannya, luasnya, bentuk dan lain-lain. Jika ada yang ingin sharing atau ditanyakan silahkan kita diskusi di kolom komen :)

HAVE A NICE DAY AND STAY SAFE!


No comments:

Post a Comment

Advertisement

Pengalaman Belanja properti foto Newborn di Aliexpress

      Hai, aku mau berbagi pengalaman buat yang mau belanja di Aliexpress. Kenapa belanja di Aliexpress? Emang nggak ribet? emang nggak maha...