Tuesday, February 11, 2020

Usaha Naikin Berat Badan Bayiku

       Assalamualaikum, kali ini aku mau sharing cerita waktu abis melahirkan. Alhamdulillah aku diberikan bayi laki-laki yang tampan, bersih, sehat, dan sempurna sama Allah Swt. Setelah melahirkan aku diberi ujian pertama menjadi seorang ibu. Bayiku terlahir dengan kondisi berat badan lahir rendah (BBLR), saat lahir beratnya hanya 2,1kg. Sewaktu aku hamil usia kandungan 7 bulan, anakku mengalami gangguan pada plasenta. Dimana kondisi ini membuat makanan yang aku makan tidak tersalurkan ke bayiku dengan optimal. Sedih rasanya, semua doa dan usaha sudah dilakukan sampai menunggu kelahirkan. Tapi dibalik semua itu, Alhamdulillah bayiku masih dalam kondisi sehat, air ketuban yang cukup, dan tidak ada lilitan tali pusar.

      Kembali kepada cerita setelah melahirkan. Setelah dapat visitasi dari dokter anak, aku diceritakan bagaimana kondisi bayiku pada saat itu. Aku diberikan opsi untuk mengejar berat badan bayiku demi alasan kesehatannya. Suster datang memberikan bayiku yang sudah di mandikan. Rasanya bahagia sekali melihat malaikat kecilku kini sudah berada di dekapanku. Suster memberikan arahan untuk aku melakukan pemberian ASI untuk pertama kalinya. Aku baru tersadar, bahwa aku harus menyusui bayiku. Setelah mendapatkan arahan dari suster, aku mulai bisa menyusui bayiku. Bahagia sekali rasanya sampai tidak bisa diungkapkan kata-kata. Ini adalah hal terindah bersama bayiku. Dia juga memudahkanku dalam proses meng-ASI-hi ini. Namun, kekhawatiran muncul setelah teringat perkataan sang dokter. 

        Dokter menyarankan aku untuk memberikan anakku susu khusus untuk Bayi BBLR. Namun, tetap aku memberikannya ASI. Karena target dari dokter, setelah keluar dari rumah sakit, bayiku sudah diatas 2,5kg beratnya. Hancur? iya. Sedih? iya. Rasanya impian untuk memberikan ASI ekslusif hanya impian saja. Tapi aku tidak boleh egois, mungkin ini jalan yang Allah kasih padaku untuk mengajariku cara menjadi manusia yang lebih sabar dan tawakal. Atas persetujuan aku dan suami, akhirnya bayiku minum 2 sumber makanan. Satu dari ASI, dan satu lagi dari susu BBLR itu. 


       Mungkin ada yang kenal dengan susu ini? harganya sekitar 60ribu untuk 1 botolnya. Sehari bayiku harus menghabiskan 2 botol untuk mengejar berat badannya supaya ideal. Kekhawatiran apa lagi selain itu? Yak, aku takut bayiku bingung puting. Rasanya ini yang ditakutkan para ibu yang menyusui dan juga memberikan anaknya ASIP juga. Tapi, lagi- lagi Allah memberiku kemudahan. Aku berprasangka baik, kalau ini adalah buah dari ‘kepasrahan aku kepada-Nya’. Alhamdulillah bayiku tidak pernah kesulitan dalam menyusui melalui botol, maupun menyusu langsung denganku. Masya Allah. 

        Setelah beberapa hari rutin seperti itu, berat badan bayiku bertambah. Sepulang dari rumah sakit, berat badannya sudah 2,4 kg. Memang masih dibawah standar yang dokter inginkan. Tapi dokternya baik, mengizinkan anakku untuk ikut pulang. Oh iya, bayiku ada tambahan nginep 2 malam karena bilirubin yang tinggi. Jadi harus disinar dengan menggunakan alat khusus di rumah sakit.

        Dirumah masih rutin ku berikan susu tambahan ini, aku selang seling dengan Asi langsung tanpa ku perah. Sebulan kemudian, ketika bayiku sudah usia 1 bulan. Kami periksa ke dokter anak lagi untuk ngecek berat badan bayiku dan juga sekalian untuk imunisasi. Alhamdulillah, kesabaran ini berbuah. Berat badan bayiku sudah mencapai garis normal. Beratnya saat itu sudah 3,5 kg. Bahagia bukan main, akhirnya berat badannya bisa kekejar. Dan dokter bilang untuk stop minum susu bayi. Jasi sekarang hanya fokus untuk ASI saja, karena berat badan sudah terkejar.

      Aku mau memberikan motivasi untuk para ibu yang sedang berjuang untuk menaikkan berat badan bayinya. Yang semoga terbantu dengan cerita pengalamanku ini. Punya bayi yang terlahir dengan berat badan yang rendah.

       1. Terkadang kita memiliki prinsip atas segala pilihan kita. Apapun alasannya, ketika kita sudah menjadi seorang ibu, kita harus bisa berdamai dengan pilihan kita. Karena kesehatan anak kita adalah hal utama yang paling penting.
     2. Berdoa dan pasrahkan kepada Allah. Karena hanya Dia yang mengetahui apa yang terbaik untuk kita dan anak kita.
        3. Berpikir positif dan jauhkan dari hal-hal negatif yang membuat fokus kita terabaikan. Berikan sugesti pada diri kita bahwa ASI kita akan selalu cukup untuk si bayi.
        4. Ibu rutin makan dan minum ASI booster maupun vitamin menyusui. Dulu ASI boosterku labu siam yang kecil direbus terus dimakan pakai sambel kacang. Waduh abis itu ASI langsung banjir. Jadi, nggak perlu pilih makanan, siapa tau diantara semua makanan ada yang 'klik' bisa jadi ASI booster.
        5. Sabar dan bersyukur. Ini sih kunci buat semua ibu dari anak baru lahir sampai besar ya.. Jika kita mau sabar dan bersyukur, inyaAllah semesta akan mendukung. Karena semua ini hanyalah titipan Allah.

   Dulu ASI-ku keluar hanya sedikit, sedih banget rasanya.. Kayak nggak yakin bisa kasih ASI. Ini berlangsung sampai si bayi lepas dari susu yang dokter resepkan. Tapi dengan penuh keyakinan, Alhamdulillah ASI makin lancar dan banyak..

     Akhir kata, semangat untuk pada pejuang BB anak. Aku juga masih berjuang supaya BB anak tambah terus sesuai kurva tiap bulan. Tidak ada yang tidak mungkin.. Jika ada yang ingin sharing, boleh banget.. Aku sungguh terbuka atas masukkan dan sharing cerita dari para ibu yg berpengalaman.. See You :)


No comments:

Post a Comment

Advertisement

Pengalaman Belanja properti foto Newborn di Aliexpress

      Hai, aku mau berbagi pengalaman buat yang mau belanja di Aliexpress. Kenapa belanja di Aliexpress? Emang nggak ribet? emang nggak maha...